Assalamualaikum, selamat malam
Microsoft word.. :) barisan kata dan kalimat ini tercipta bukan karena
desakan tapi karena permintaan satu minggu lalu yang tidak mungkin ditolak.
Ada-ada saja halangan yang kelihatan remeh temeh saat ingin menuliskannya, entah
kesibukan komunitas, sakit, kemalasan, pekerjaan rumah (maklum, pembokat :) hehehe). Yeah, Finally I did It!
|
Penampakan I |
Cukup telat aku selesai melaksanakan
sholat isa malam ini, setengah sepuluh. Tiba-tiba di penghujung doa aku
tersenyum mengingat seseorang yang lucu dan cukup jauh dari kampung halaman
yang eksotis ini (baca Kabupaten Soppeng Sulawesi Selatan, muji kampung
sendiri, lebay dikit gak papaa) :) . Jujur di ruang tengah sedang
menunggu pakaian segunung untuk dilipat, musaf kecilku yang setia menemani
sedang menunggu untuk ditadabur malam ini (pencitraan banget ya?), tidak
ketinggalan di balik layar laptop juga sudah menunggu susu pembersih wajah,
face tonic, kapas dan krim malam untuk dijamah sebelum tidur, ah sudahlah.. sepertinya ngerumpiin cowok yang akan ku
kenalkan ini jauh lebih menarik malam ini.
Mulai dari mana ya? *thingking*
Well, kami
sedang asik dalam sebuah pembicaraan telepon pada suatu malam, sudah dua kali
aku mengirimkan link blog pribadiku padanya, kali ini yang ketiga kalinya, demi
kesopanan aku mengirimkannya kembali, pikirku anak alay begini mana peduli sih
dengan blog pribadi orang, ngerti apa dia soal hidupku ini, ngerti apa dia soal
tulisan-tulisan yang tidak terlalu penting ini, kalau linknya di klik yah
syukur, tidak dibuka pun tak masalah hahahha.. begitulah pikirku tentangnya
setiap ia meminta link blog ini. Aku baru akan menutup telepon kemudian urung
karena sesuatu yang cukup langka dan mengejutkanku
“eh kak ILa, bisa minta sesuatu ndak?”
Begitulah dia akrab memanggilku ‘kak ILa’ usia kami memang terpaut
5 tahun, tanggal 7 September lalu ia baru genap dua puluh (jadi usiaku sudah
jelas yaaaakk!)
“emmmh.. apa ituh?”
Tanyaku bingung, “pasti macam-macam” bathinku menyahut.
“bikinkan ka’ dulu ceritaa!”
Jawabnya singkat.
“Cerita soal apa?”
Aku masih bingung
“yaa.. sembarang mo, yang penting cerita tentang saya tooh”
Pungkasnya dengan aksen Orang Maros yang kental dengan logat
Bugis Makassar.
“oh Yapp!! Boleh!”
Jawabku cepat setengah antusias.
“saya sudah baca-baca isinya blog ta, ada tentang nenekku
idolaku, syamsuriadi, Kanda Suriadi, mauka juga ada tentang saya, kakak!”
Dalam hati aku tertawa kecil, ternyata anak ini memang benar
tipe laki-laki sensitif dan sepertinya ia yakin aku mampu menuliskan sesuatu
tentangnya, inilah alasan mengapa aku tak mungkin menolak permintaannya.
“OKeh, boleh, insya Allah dalam minggu ini, ada mi tu!”
Jawabku mengiyakan, kali ini dengan keyakinan dan antusiasme.
Entah kenapa
aku merasa memiliki kedekatan tersendiri dengan anak laki-laki ini, bukan kedekatan
seperti kebanyakan orang pikir, tapi seperti kedekatan seseorang yang lebih tua
dan seorang anak laki-laki. Sekitar enam bulan yang lalu seorang teman dekat sebut
saja namanya Mumun yang tidak lain adalah paman dari anak ini memperkenalkanku via
telepon. Aku kurang sreg ketika pertama kali mendengar suaranya waktu itu,
sangat KEPO (Knowing Every Particular
Object) dan cerewet, aku hanya bisa cengengesan atau diam tanpa kata saat
pertama kali mendengar celotehannya, secara aku tak paham bahasa Makassar, aku
memang sudah delapan tahun tinggal di Makassar sejak kuliah di tahun 2006,
tidak pernah aku berniat untuk mempelajari bahasa Makassar dalam pergaulanku,
terdengar sangat kasar di telingaku, mungkin karena pembawaan orang makassar
yang bersuara keras dan pengucapannya yang sangat cepat sehingga terdengar
seperrti orang yang sedang mengomel.
Cuddi’
begitu kami akrab memanggilnya,
To be Countinued (Bersambung)………………………….. hahahaa…
LOL :D
|
Penampakan II |
Sunday, October 05, 2014, 9:04:57 PM